lazada

Senin, 26 Agustus 2013

Kasmaran Janda Kebul-Kebul

GURU matematika ketemu guru bimbingan konseling di ranjang, mau ngapain, hayo? Jikalau mereka sama lelaki, mungkin sekedar tidur bersama. Tapi karena guru matematika itu lelaki dan guru bimbingan konseling itu janda masih kebul-kebul, wah tentu saja rame. Karena ini pula, Mardius – Haryani digerebek para tetangga.
Menyandang status janda dalam usia muda, jelas sebuah musibah. Tapi bagi orang lain yang punya interest di dalamnya, justru itu menjadi sebuah berkah. Sebab dengan status baru itu, dia punya peluang untuk melancarkan ambisinya yang selama ini terkendala. 

Taruhlah dia kemudian gagal dalam perjuangan, tapi pandangan umum bisa memaklumi. Beda bila mana dia “berjuang” ketika wanita itu masih punya pasangan resmi, orang akan menilai: “O lha wong edan, Rawabelong kulon Cilandak, bojone wong kok diudak-udak!

Nah, Mardius, 40, tak mau seperti itu. Meski cintanya pada Haryani, 33, setengah mati, dia masih bisa bertindak secara terukur, karena kala itu si wanita masih berstatus istri orang. Tapi begitu tahu teman guru di SMP Ponorogo ini sudah menyandang status janda, langsung saja digeber. Ibarat mobil, gasnya diinjak habis……..nguuung, nguuung, aduh penake!

Ya, Mardius dan Haryani memang sesama guru di sebuah SMP di kota Ponorogo. Pak Mardius menjadi guru matematika, dan Bu Haryani  guru bimbingan konseling. Orang Jawa punya ungkapan: witing tresna merga kulina. Itu pula yang kemudian terjadi. Lama Mardius berteman dan bergaul dengan Haryani, kok kemudian terbersit keinginan untuk menggauli. Tapi lho, lho, Haryani ini kan masih punya suami. Jadi mana mungkin “kendaraan” orang main cemplak.

Karena kesadaran itu pula, Mardius hanya panen mata pailan gulu (kenyang memandang saja), tanpa bisa berbuat apa-apa. Tapi namanya juga lelaki, setiap berpapasan di gang dengan Haryani, meski tempat masih cukup luas, selalu usaha untuk bisa nyenggol. Ketemu lengan, dapat lengan. Ketemu pantat, ya nyenggol pantat. Bagaimana rasanya? Wuihhh……ya seperti lagunya Didi Kempot itulah, serrr, serrr digoyang adhuh penake!

Kemudian Mardius sendiri menjadi heran. Meskipun dirinya tak mendoakan, sebagai orang aniaya dia mendapat info bahwa baru saja Haryani menyandang status janda, karena bercerai dengan suami. Wah, sesungguhnya ini musibah bagi Bu Guru, tapi malah menjadi berkah bagi Pak Guru. Sebab dengan status ini, dia bisa leluasa mendekati Haryani. Buktinya, baru dua minggu wanita itu menjanda, Mardius sudah rajin apel ke rumah sijanda yang masih kebul-kebul, habis diangkat dari tungku.

Awalnya Haryani juga berkelit, tak mau meladeni teman guru yang sudah beristri ini. Tapi karena dia sendiri lama-lama juga jomblo tanpa suami, akhirnya Bu Guru juga bertekuk lutut dan berbuka paha untuk Pak Mardius. Sejak saat itu Mardius menjadi semakin rajin berkunjung ke rumah Haryani. Bu Guru yang biasanya memberi bimbingan kepada murid, kini justru membibing rekan sesama guru ke dalam ranjangnya untuk mereguk kenikmatan sesaat.

Terlalu seringnya Mardius “studi banding” ke rumah janda kebul-kebul, warga Desa Mojopitu, Kecamatan Slahung itu memberi teguran seperlunya. Tapi tidak pernah digubris. Lama-lama Pak RT jadi mangkel instruksinya dilecehkan. Bersama warga pasangan mesum itu digerebek. Untung pamong setempat masih berbaik hati. Kasus ini tak diproses ke ranah hukum, kecuali denda dan bikin pernyataan tertulis untuk tidak berbuat lagi.

Mestinya dipaksa nulis: “saya takkan selingkuh lagi” sebanyak 1000 kali. (IC/Gunarso TS)


Source : POSKOTAnews.com

====================== 
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”    
 
Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

  Kunjungi kami di :
TOKO SEHAT ONLINE
  

=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun?  Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik Disini, Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada. 
Selamat Berpromosi