
PUNYA suami jauh lebih muda harus siap ngemong. Tapi apa yang dialami Suprih, 35, sungguh memelas. Tak ada angin tak ada hujan, suami mengusirnya kembali ke rumah orangtua. Karena dia tak beranjak pergi, Joko, 28, jadi marah dan istrinya pun dihajar sampai babak belur. Suami cap apa dia ini, istri tercinta kok sampai mau dideportasi.
Perempuan mau kawin dengan lelaki yang lebih muda, biasanya karena
faktor “kepepet”, daripada tidak laku. Maklum makhluk perempuan yang
merasa dirinya cantik, suka berbuat takabur alias sombong. Di usia 20
tahun, saat ditaksir cowok dia bilang: siapa aku. Tapi umur 30 tak juga
menikah, ketemu cowok dia akan bertanya: siapa dia? Nah, dalam usia 35
tahun, ketika ada cowok yang naksir dirinya, dia akan bilang: siapa
saja.
Rupanya Suprih warga Mantrijeron Yogyakarta, dalam posisi seperti
itu. Sampai usia 30 tahun belum juga menikah karena terlalu bangga akan
kecantikannya, sehingga terlalu banyak pilihan. Daripada menjadi prawan
kasep yang ora payu laki (tak laku kawin) kata orang Jawa, saat
dijodohkan dengan Joko yang berusia 7 tahun di bawahnya, mau saja. Sebab
bagi orangtua sendiri, apa pun status calon mantunya, yang penting anak
perempuannya sudah ada yang mempersunting.
Bagi keluarga Jawa, anak perempuan yang belum menikah, ibaratnya
menjadi satru munggwing cangklakan (musuh dalam selimut). Dia akan
menjadi aib bagi keluarga. Ibaratnya pabrik, jika hasil produksinya tak
laku jual kan merugi. Begitu pula orangtua, jika anak perempuannya tak
segera diserap pasar, dia akan malu. Kalau barang bisa dijual murah,
kalau daging sapi bisa diimpor ke Indonesia dan jadi bancakan importir.
Lha kalau anak gadis?
Joko ndilalahnya juga mau diminta menikahi perempuan yang berusia
jauh di atasnya. Sebab orangtuanya meyakinkan, punya istri lebih tua
nanti akan dimanjakan. Istri yang lebih dewasa akan ngemong pada suami
yang jauh lebih muda. Dan itu memang terbukti. Dalam keseharian Suprih
bisa ngemong segala tindak tanduk suaminya, dan kuncinya adalah
kesabaran.
Tapi rupanya Joko meski sudah jadi suami masih mbocahi saja. Dia
betah di rumah hanya di kala masih pengantin baru barang sebulan dua
bulan. Namun setelahnya, dia kembali larut dalam kehidupan anak muda
pada umumnya. Pergi malam sampai berlarut larut, bahkan sering tanpa
pamit istrinya. Agaknya, meski ada istri dia masih ingin hidup bebas
seperti yang dulu.
Sesabar-sabarnya Suprih, lama-lama capek juga, sehingga dia sekali
waktu curhat pada sang mertua. Sebagai orangtua yang baik, tentu saja
ayah ibu Joko segera menasihati anaknya, agar mengubah sikap. “Meski
kamu masih muda, tapi sudah punya istri, jadi harus mendengarkan keluhan
istri, jangan semaunya sendiri.” Kata orangtua.
Rupanya Joko marah tahu istrinya mengadu pada keluarga. Saat dia kembali ke rumah kontrakan di Suryowijayan Kecamatan Gedongkiwa, langsung saja istrinya diomeli dan disuruh kembali saja pada
orangtuanya. Tentu saja Suprih tidak mau. Eh, Joko makin kalap, sehingga
istrinya pun dihajar sampai babak belur. Dengan muka simpang siur
Suprih pun mengadu ke Polresta Yogyakarta dengan mengusung pasal KDRT.
Suami terlalu muda, mana mau disuruh tinggal di rumah terus. (KR/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
======================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.