lazada

Jumat, 05 Juli 2013

Masa, Istri Sendiri Kok Mau Dideportasi

nah-sub
PUNYA suami jauh lebih muda harus siap ngemong. Tapi apa yang dialami Suprih, 35, sungguh memelas. Tak ada angin tak ada hujan, suami mengusirnya kembali ke rumah orangtua. Karena dia tak beranjak pergi, Joko, 28, jadi marah dan istrinya pun dihajar sampai babak belur. Suami cap apa dia ini, istri tercinta kok sampai mau dideportasi.

Perempuan mau kawin dengan lelaki yang lebih muda, biasanya karena faktor “kepepet”, daripada tidak laku. Maklum makhluk perempuan yang merasa dirinya cantik, suka berbuat takabur alias sombong. Di usia 20 tahun, saat ditaksir cowok dia bilang: siapa aku. Tapi umur 30 tak juga menikah, ketemu cowok dia akan bertanya: siapa dia? Nah, dalam usia 35 tahun, ketika ada cowok yang naksir dirinya, dia akan bilang: siapa saja.

Rupanya Suprih warga Mantrijeron Yogyakarta, dalam posisi seperti itu. Sampai usia 30 tahun belum juga menikah karena terlalu bangga akan kecantikannya, sehingga terlalu banyak pilihan. Daripada menjadi prawan kasep yang ora payu laki (tak laku kawin) kata orang Jawa, saat dijodohkan dengan Joko yang berusia 7 tahun di bawahnya, mau saja. Sebab bagi orangtua sendiri, apa pun status calon mantunya, yang penting anak perempuannya sudah ada yang mempersunting.

Bagi keluarga Jawa, anak perempuan  yang belum menikah, ibaratnya menjadi satru munggwing cangklakan (musuh dalam selimut). Dia akan menjadi aib bagi keluarga. Ibaratnya pabrik, jika hasil produksinya tak laku jual kan merugi. Begitu pula orangtua, jika anak perempuannya tak segera diserap pasar, dia akan malu. Kalau barang bisa dijual murah, kalau daging sapi bisa diimpor ke Indonesia dan jadi bancakan importir. Lha kalau anak gadis?

Joko ndilalahnya juga mau diminta menikahi perempuan yang berusia jauh di atasnya. Sebab orangtuanya meyakinkan, punya istri lebih tua nanti akan dimanjakan. Istri yang lebih dewasa akan ngemong pada suami yang jauh lebih muda. Dan itu memang terbukti. Dalam keseharian Suprih bisa ngemong segala tindak tanduk suaminya, dan kuncinya adalah kesabaran.

Tapi rupanya Joko meski sudah jadi suami masih mbocahi saja. Dia betah di rumah hanya di kala masih pengantin baru barang sebulan dua bulan. Namun setelahnya, dia kembali larut dalam kehidupan anak muda pada umumnya. Pergi malam sampai berlarut larut, bahkan sering tanpa pamit istrinya. Agaknya, meski ada istri dia masih ingin hidup bebas seperti yang dulu.

Sesabar-sabarnya Suprih, lama-lama capek juga, sehingga dia sekali waktu curhat pada sang mertua. Sebagai orangtua yang baik, tentu saja ayah ibu Joko segera menasihati anaknya, agar mengubah sikap. “Meski kamu masih muda, tapi sudah punya istri, jadi harus mendengarkan keluhan istri, jangan semaunya sendiri.” Kata orangtua.

Rupanya Joko marah tahu istrinya mengadu pada keluarga. Saat dia kembali ke rumah kontrakan di Suryowijayan Kecamatan Gedongkiwa, langsung saja istrinya diomeli dan disuruh kembali saja pada orangtuanya. Tentu saja Suprih tidak mau. Eh, Joko makin kalap, sehingga istrinya pun dihajar sampai babak belur. Dengan muka simpang siur Suprih pun mengadu ke Polresta Yogyakarta dengan mengusung pasal KDRT.

Suami terlalu muda, mana mau disuruh tinggal di rumah terus. (KR/Gunarso TS)

Source : POSKOTAnews.com

====================== 
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”    
 
Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

  Kunjungi kami di :
TOKO SEHAT ONLINE
  

=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun?  Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik Disini, Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada. 
Selamat Berpromosi