
SEBAGAI Kepala Dinas Koperasi, Mulyadi, 45, celamitannya nggak ketulungan. Bukan saja membina gerakan koperasi di wilayahnya, tapi dia juga suka “beroperasi” pada daerah kehormatan anak buahnya, Santi, 20, yang masih pegawai baru. Gila nggak tenaga honorer kok diminta memuaskan “tenaga kuda”-nya Pak Kadis.
Menjadi Kepala Dinas di suatu lembaga negara, jelas merupakan pejabat
yang dinilai sukses dalam tugas. Tapi ternyata, orang pinter tidak
menjamin otaknyha juga selalu bener. Jika setan sudah mempengaruhi
bidang tugasnya, pekerjaan kantor “diselewengkan” untuk kepentingan dan
kepuasan pribadi. Mentang-mentang dirinya masih berkuasa.
Mulyadi yang jadi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tanjab
Barat (Tanjabar), Jambi, mentalnya tak jauh seperti itu. Orangnya memang
pinter, tapi jika lihat barang bagus, langsung makserrrr…..! Dia ingin
menggerayanginya, setidaknya ingin membuktikan, barang bagus itu sesuai
dengan faktanya atau tidak, atau sekedar bagus dalam promosi, tapi
sesungguhnya barang palsu.
Di kantornya Mulyadi memiliki pegawai baru, yang masih berstatus
tenaga honorer. Namanya Santi, orangnya cukup cantik, putih dan seksi
lagi. Sebagai pegawai baru, dia mau saja disuruh ke sana kemari oleh
orang-orang lama, apa lagi oleh atasnanya, Mulyadi. Disuruh apa saja
manut, karena berharap cepat diusulkan jadi PNS, tak perlu menjadi honda
(honor daerah) bertahun-tahun.
Tapi Mulyadi memang termasuk sosok yang celamitan setiap menghadapi
barang bagus. Sebagai Kepala Dinas Koperari memajukan usaha koperasi,
itu sudah jamak. Namun dalam prakteknya lebih dari itu. Kepada Santi
yang cantik ini Pak Kadis juga suka “beroperasi” memuaskan syahwatnya
lewat perabaan dan senggolan tubuh-tubuh Sani di bagian tertentu. Saat
menyerahkan berkas-berkas yang habis diteken, tak lupa tangannya mencoba
meremas jari jemari itu pegawai honorer.
Pernah pula Mulyadi hendak memegang payudara Santi, tapi dianya bisa
berkelit. Dan beberapa hari lalu, di kamar kerjanya yang di ruangan
khusus, Mulyadi berhasil mencium bibir menggemaskan Santi. Tentu saja
Santi kaget sekali. Karena dia tak ada rasa pada bossnya, habis dicium
Mulyadi malah berkumur dan gosok gigi, padahal tidak habis menolong ibu
membersihkan tempat tidurku.
Santi sangat tersinggung dengan periaku Mulyadi. Bila dilayani pasti
makin melunjak. Lama-lama tenaga honorer dipaksa melayani kebutuhan
“tenaga kuda”-nya. Maka sebelum terlanjur ke sana, Santi segera lapor
polisi bahwa dirinya jadi korban pelacehan seksual. Paling tidak,
Mulyadi kena pasal perbuatan tidak menyenangkan.
Yang cukup mengejutkan. Korban pelecehan seksual itu bukan saja Santi
seorang, tapi masih ada 3 lagi pegawai wanita yang lain. Maka mereka
sangat mendukung langkah Santi, agar Kadis Mulyadi perlu diberi
pelajaran, kalau perlu dicopot dari jabatannya.
Pelajaran apa, kan di sudah tak butuh ikut Unas segala. (JPNN/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
======================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.