Agaknya Dadang, 45 (bukan nama sebenarnya), memang termasuk lelaki
pemakan segala. Tak ada istri, anak tiri doyan juga. Maka ketika sang
istri, Atikah, 40 (bukan nama sebenarnya), bekerja jadi TKI di Arab
Saudi, Maisaroh, 18 (bukan nama sebenarnya), anak tirinya, digarap juga
hingga hamil. Gara-gara jadi suami rakus tersebut, Dadang kini meringkuk
di Polsek Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
Tidaklah banyak kaum suami yang kuat menjalani puasa wanita. Ibadah
puasa Ramadan 30 hari, banyak yang mampu, meski warung bertenda di siang
hari juga penuh orang. Tapi untuk puasa wanita, ampun deh, banyak tak
sanggup. Jangankan puasa wanita bertahun-tahun karena ditinggal istri
jadi TKI. Baru istri lampu merah saja, sudah ditengok-tengok melulu
macam memeram pisang di tumpukan padi.
Iman sih kuat, tapi “imin” yang nggak sanggup, begitu alasan kaum
lelaki, termasuk Dadang warga Desa Cikadu Kecamatan Palabuhanratu. Sejak
istrinya berburu real di Arab Saudi, hari-harinya memang terasa sepi.
Bayangkan, di kala masih ada Atikah di sampingnya, minimal seminggu 2
kali dia dapat ransum penuh. Tapi kini, dan sudah berlangsung beberapa
bulan ini, setiap malam nyaris tanpa kegiatan signifikan. Padahal
sebagai lelaki normal yang pernah jadi pasien Mak Erot tentunya,
kebutuhan satu itu tak bisa ditinggalkan.
Ketika menikah dengan janda Atikah 8 tahun lalu, dia membayangkan
punya istri cukuplah mamah dan mlumah sebagaimana kata orang Jawa.
Dengan sekuat tenaga Dadang akan mencari rejeki demi keluarganya. Lalu
sesampainya di rumah, selalu disambut ramah oleh istri. Ketika habis
makan, sang istri lalu menawari untuk mijit tubuh Dadang yang kecapekan.
Nah, dari sanalah semua berawal. Habis mijit, malah gantian mijit. Tapi
Dadang melakukannya dengan gembira.
Akan tetapi semua bayangan itu sirna belaka, jauh panggang dari api.
Soalnya, Dadang ternyata bukan lelaki cakap mencari rejeki. Ketika usaha
dagangnya bangkrut, dia nyaris tak bergerak sama sekali. Untungnya sang
istri termasuk wanita “interpreuner” di kelasnya. Begitu suami keduanya
tak punya lagi nyali untuk mengubah nasib, dia ambil alih kendali
ekonomi. Dengan mengucap bismillah, dia menyatakan diri siap menjadi TKW
Arab Saudi.
Hati Dadang sangat trenyuh melihat tekad istrinya. Sebetulnya dia tak
rela membiarkan Atikah istrinya berburu real hingga Timur Tengah
segala. Tapi apa daya, sebagai kepala keluarga dia memang sudah
kehabisan daya untuk mengubah kehidupannya. Maka walau sedih dan pilu,
dia harus melepaskan istrinya menjadi pahlawan devisa. “Nggak lama kok
Kang, dua tahun lagi juga kembali,” kata Atikah dengan bahasa Indonesia,
karena penerjemah bahasa Sunda-nya sudah nggak mau.
Atikah pergi, Dadang mulai hari-hari sepinya. Di rumah kini dia hanya
bersama Maisaroh, anak tiri yang merupakan bawaan istri. Untuk
keperluan makan, Maisarohlah yang mengurusnya. Tapi untuk yang “makan
bawah”, wah ini yang repot. Maklumlah, sejak istrinya pergi, Dadang jadi
buas sekali jadi lelaki. Tapi harus ke mana dikonversi. Dan inilah yang
kemudian terjadi. Tak tahan lagi menahan birahi, anak tiri itu pun
kemudian dipaksa untuk melayani.
Yang namanya setan memang ahli penggoda iman. Sekali berhasil, Dadang
jadi ketagihan. Setiap ada peluang, Maisaroh digauli. Celakanya, ketika
istri sudah kembali, dia tak bisa menyetop kebiasaan buruk itu. Di kala
istri pergi, kembali anak tiri dieksekusi. Dan inilah kemudian yang
terjadi. Setelah sekian kali digauli, Maisaroh pun hamil. Gegerlah
warga Cikadu. Berdasarkan pengakuan Maisaroh pula, Dadang tak berkutik
saat digelandang ke Polsek Pelabuhan Ratu. “Padahal baru sepuluh kali,”
kata Dadang di depan polisi.
Untuk nambah 20 kali ya nggak mungkinlah Dang. (IJ/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
============================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE