lazada

Jumat, 11 Januari 2013

Amuk Tetangga di Tengah Malam


KATA Srimulat dulu, istri itu kendaraan. Tapi meski “kendaraan”, tetangga pun tak boleh pinjam pakai. Karenanya Wiryo, 45, jadi naik pitam demi mendengar istrinya pernah dikeloni Jalmo, 50. Tanpa klarifikasi-klarifikasian, tetangga celamitan itu dilabrak tengah malam dan langsung dibabat clurit hingga wasalam.

Dalam bahasa Srimulat tahun 1980-an, istri itu diibaratkan kendaraan pribadi. Padahal jika merujuk ke Qur’an, istri justru diibaratkan sebuah ladang, sehingga dalam surat Albaqoroh disebutkan: istri-istrimu adalah ladang bagimu, sehingga boleh kamu datangi dari mana saja kamu kehendaki (ayat 233). Itu artinya peran wanita dimuliakan, bukan  karena boleh digauli sesuai selera, setelah “dipakai” lalu diceraikan lewat SMS macam Bupati Garut Aceng Fikri.

Wiryo warga Desa Bedayu Talang Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang (Jatim), juga sangat menyadari hal itu. Kerenanya, Watini, 40, yang merupakan istri hanya satu-satunya, diperlakukan sebaik mungkin. Dipelihara dengan cermat, dipenuhi segala kebutuhannya,  termasuk kebutuhan biologis. Kapan saja minta pasti diladeni, orang tidak beli ini.

Namun ternyata Watini kurang bisa menghargai kasih sayang suaminya. Ketika lelaki tetangga bernama Jalmo, suka menggoda dirinya ditanggapi dengan gegap gempita atau ngethek wae kata orang Jawa. Tentu saja Jalmo lama-lama jadi ngelunjak, macam Belanda minta tanah. Jika sebelumnya hanya jowal-jawil seperti cubit lengan dan towel pantat, kini berani mengajak bubuk bareng. Kalau istri yang baik mestinya menolak, tapi Watini malah bilang, “Ya ayo……!”

Begitulah, sekali waktu ketika Watini – Jalmo begituan, kepergok tetangganya. Tetangga ini rupanya juga menjadi anggota Lembaga Intrik dan Pengembangan Isyu. Melihat aib tersebut bukan meredamnya, tapi justru diceritakan pada tetangga yang lain dengan pesan: “Aja kowe ora tak kandhani (jika bukan kamu takkan kuberitahu).” Nah, karena semua orang juga memberikan pesan yang sama, akhirnya skandal Jalmo – Watini sudah menjadi rahasia umum, bahkan kemudian mampir ke telinga suami Watini.

Bahwa Wiryo menjadi marah besar, itu sudha bisa ditebak. Cuma para tetangga tak pernah berfikir bahwa orang sekalem dia, bisa juga unjuk kewibawaan dengan cara-cara yang radikal. Tanpa klarifikasi pada pihak terkait, misalnya istri selaku pelakunya, Wiryo berusaha menyelesaikan dengan caranya sendiri.  Maka malam itu juga, dengan membawa sebilah clurit dia mendatangi rumah Jalmo. “Dulu ada ungkapan jalmo mara jalmo mati, kini justru Wiryo moro jalmo yang mati.” kata batin Wiryo penuh dendam kesumat.

Pukul 22.00 kedatangan tamu, tentu saja Jalmo kaget. Tapi karena kenal suaranya, dia mencoba keluar. Ee, tanpa dipersilakan duduk, langsung saja Wiryo mengayunkan clurit ke perut Jalmo. Kontan usus terburai. Tapi ketika tuan rumah jatuh, malah diserat dan dibacok lagi sehingga mati terperosok ke parit. Tak diketahui pasti, apakah malam itu Jalmo sendirian, sehingga tak ada yang menolong. Yang jelas, seusai mengeksekusi tetangga Wiryo langsung menyerahkan diri ke Polsek Senduro. “Lapor Pak, saya habis membunuh orang, dihukum apapun saya siap,” katanya dengan nada puas.

Sadis, bunuh orang macam bunuh ayam saja. (BJ/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com

============================

Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”    

Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367


  Kunjungi kami di :
TOKO SEHAT ONLINE