Sebagai jururawat muda nan cantik, ditinggal mati suami 2 tahun lalu sungguh kesepian. Maka ketika seorang pemuda siap memberikan “injeksi” pengobat rindu, langsung saja Ny. Siti Maryati, 27 (bukan nama sebenarnya), bertekuk lutut dan berbuka paha. Padahal, baru beberapa kali menikmati asyiknya hubungan terlarang, sudah digerebek warga.
Siapapun takkan siap menjadi janda di kala usia perkawinan masih
sangat muda. Tapi jika garis Allah Swt memang demikian, ummat tak bisa
berkelit. Maka tak mengherankan, baru menikah 2-3 tahun, mendadak
bercerai akibat kematian suami. Jadilah wanita itu menyandang predikat
janda. Dalam kondisi itu, dia bukan saja kehilangan cinta suami, tapi
juga kehilangan pula sumber penghidupan yang selama ini sangat
diandalkan.
Siti Maryati warga Desa Talkadang, Kecamatan Kota, Situbondo (Jatim),
termasuk wanita bernasib malang itu. Sudah dua tahun ini dia menyandang
status janda, akibat ditinggal mati muda suami. Untungnya, dia punya
ijazah keperawatan, sehingga meski masih tenaga honorer bisa
dipekerjakan di Puskesmas Arjasa. Sesuai namanya, dia membantu pekerjaan
dokter, termasuk menyuntik pasien.
Soal nafkah sehari-hari Siti Maryati memang tak menjadi masalah. Yang
menjadi persolan, adalah nafkah di bawah perut. Biasanya seminggu
minimal dipasok 2 kali, kini hampir 2 tahun ngaplo (bengong). Bagaimana
solusinya? Sungguh ironis memang, tiap hari dia menginjeksi pasien, tapi
dia sendiri sudah lama tak pernah “diinjeksi”. Andaikan ayam, pasti
sudah kelabakan ke sana kemari, terbang ke meja, pindah lagi ke almari.
Petok, petok, petok…….
Siti Maryati sangat sadar akan kelebihan pisiknya. Maka ketika dia
kenal dengan Heru, 25 (bukan nama sebenarnya), warga Kelurahan Dawuhan,
dia mengarahkan agar pemuda itu mau mengisi hari-hari sepinya. Sekali
waktu anak muda itu bercerita bahwa pernah naik pesawat Citilink milik
Garuda dari Surabaya ke Jakarta. Dengan cepat jururawat kesepian itu
menukas. “Enakan naik Siti Maryati….,” bisiknya sambil mencubit Heru.
Haaa? Sebagai anak muda yang belum berpengalaman, ditawari soal
begituan, tentu saja ingin menjajal, apa lagi Siti Maryati ini juga
cukup cantik. Maka sejak itu Heru sering main ke rumah si janda hingga
larut malam. Seperti tawaran tuan rumah, Heru memang diminta memuaskan
libidonya yang selama ini terhambat. Dan benar kata Siti Maryati, naik
Citilink tak ada apa-apanya dibanding yang beginian.
Entah berapa kali Heru melayani kebutuhan biologis si janda,
lama-lama tercium warga. Penduduk tentu saja tak mau kampungnya
dijadikan arena mesum, sehingga pasangan dimabuk asmara itu digerebek.
Keduanya lalu disidangkan di balai desa. Keputusannya, daripada menjadi
ajang zina berkelanjuytan, keduanya harus menikah. “Saya memang
mencintai Siti, maka tak keberatan. Tapi saya mau ijin orangtua dulu,”
kata Heru.
Yaah, minta dilamarkan dan dibayari maharnya, kan? (ZB/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
============================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE