JADI Wakil Pemimpin Perusahaan koran, memang harus memajukan usaha korannya. Tapi Firman, 36, dari Medan ini lain. Usahanya bukan meningkatkan oplag penerbitan, melainkan “usaha” dalam kegiatan asmara. Bayangkan, bini sudah dua, Gisela, 23, bekas anak buah didekemi juga.
Pemimpin Perusahaan, termasuk juga wakilnya, wajib memajukan usaha
perusahaannya. Jika itu perusahaan surat kabar, tentunya dia punya
gebrakakan-gebrakan agar oplag naik dan iklan memenuhi halaman korannya.
Dia harus pula menyadari bahwa karyawan adalah aset perusahaan,
sehingga dia harus dimanusiakan, diberi gaji yang layak, sesuai
kemampuan usahanya. Karyawan/wartawan yang diperlakukan demikian,
niscaya sikap “sense of belonging” atas koran itu menjadi nyata.
Rupanya Firman sebagai Wakil Pemimpin Perusahaan koran T di Medan,
sangat menyadari hal itu. Saking inginnya memanusiakan karyawannya,
Gisela yang sudah keluar dari korannya juga masih sering disambangi,
diberi uang. Bahkan lebih dari itu, gadis itu juga diajak menemani tidur
segala di rumah kontrakannya, Jalan Sei Kapuas, Kelurahan Babura, Medan
Sunggal. Padahal sebagai lelaki normal, tidur dengan wanita muda nan
cantik, apa iya murni tidur nggerhg……nggergh…… saja?
Tak jelas, kenapa dulu Gisela ini keluar dari koran T yang cukup
terkenal di Medan. Yang pasti, meski sudah bukan anak buahnya lagi,
Firman selalu mengajak pergi gadis itu. Anehnya, Gisela mau saja,
padahal sudah tahu bahwa mantan boss di perusahaan koran itu sudah punya
dua bini, di Jakarta. Apakah Gisela memang sekedar mau dijadikan ban
serep saja? Maksudnya, dipakai ketika ban utama sedang tidak ada atau
berhalangan?
Ternyata Firman – Gisela ini menjalin hubungan sudah lama, bahkan
tidak kurang dari 2 tahun. Hari-hari tertentu Firman mengajak Gisela
masuk ke rumah kontrakan itu. Di sana mereka sudah bak pasangan suami
istri saja. Datang sore, nanti paginya baru gelang sipatu gelang, pulang
bersama-sama. Yang menarik, wajah Firman menjadi demikian sumringah.
Ibarat mobil, jika sudah disporing balansing dan tune up segala,
bagaimana kendaraan tidak menjadi nyaman dikendarai?
Enak bagi Gisela – Firman, tapi enek bagi warga seputar rumah kontrakan. Bagaimana tidak? Ngontrak di tempat itu tapi tak pernah lapor ke Pak Kepling (Kepala Lingkungan). Kecurigaan pun semakin mengkristal, karena beberapa hari lalu ada lelaki yang mengaku bahwa anak perempuannya sudah 3 hari tak pulang. Warga memang tak tahu nama wanita yang dibawa Firman, tapi dari ciri-cirinya semua mengarah pada Gisela anak Pak Toyib, 50, warga Jalan Air Bersih Gang Kerabat Medan Kota.
Yakin bahwa Gisela adalah anak Toyib yang didekemi Firman, warga dan
Kepling pun berjanji siap menggerebek jika kembali Firman dan Gisela
nginep di situ. Maklumlah, Pak Toyib sangat gusar atas kepergian
putrinya yang dibawa-bawa oleh lelaki beristri banyak. Gara-gara
terpedaya lelaki itu, Gisela sudah berani pergi berhari-hari tanpa
pamit. Ini kan terbalik-balik. Biasanya Bang Toyib yang 3 kali lebaran
tak pulang-pulang, kok sekarang malah anaknya Bang Toyib…….
Janji Kepling itu bisa dipenuhi dengan segera. Kemarin malam Firman
masuk rumah kontrakannya bersama Gisela. Tengah malam itu juga keduanya
digerebek dan dibawa ke kantor Kepling, sementara ayah Gisela juga
dihadirkan. Paling aneh, Firman tidak merasa bersalah, bahkan siap
menuntut Pak Toyib yang telah mencemarkan nama baik dengan kerjasama
penggerebekan ini. Katanya, “Saya memang sudah melakukan semuanya
bersama Gisela. Diusir dari kampung ini juga nggak apa-apa, tapi nanti
saya akan menuntut balik.” Sudah barang tentu Pak Kepling dan ayah
Gisela bingung. Kenapa justru galakan dia?
Firman marah, karena “perbuatan menyenangkan”-nya diganggu. (WO/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
============================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE