lazada

Kamis, 03 Januari 2013

Ini Bukan `Ratu Sabrangan`


DALAM dunia perwayangan, ratu sabrangan (raja negeri seberang) akan ngamuk jika lamarannya ditolak. Rupanya Murtono, 24, begitu juga kelakuannya. Sakit hati Mimi, 21, gadis idola menolak cintanya, langsung emosi. Cewek teman kuliah itu ditusuk hingga pingsan, sementara Murtono diudak-udak polisi Lampung Tengah.

Dalam dunia pakeliran, politik menghalalkan segala cara biasa dilakukan oleh tokoh-tokoh ratu sabrangan. Dia akan menantang perang dan mengancam  takbruki bathang sayuta (kukirim sejuta mayat) jika putri tuan rumah menolak lamarannya. Biasanya kemudian yang meladeni tantangan itu Gatutkaca atau Sencaki, dan setelah ratu sabrangan kalah, ajudannya si Togog dan Bilung ikutan lari terbirit-birit.

Rupanya kelakuan Murtono menduplikasi ratu sabrangan dalam dunia perwayangan. Meski mukanya tidak merah menyala, mata tidak melotot dan giginya juga tak ber-siung (taring), tapi mahasiswa perguruan tinggi swasta di Metro ini temperamental sekali. Tersinggung sedikit, marah. Maunya, siapapun harus tunduk pada keinginannya. Bahkan kepada cewek yang ditaksirnya, bisa juga dia berbuat kasar. Padahal Dasamuka dari Ngalengkadiraja, meski Dewi Sinta selalu menolak untuk disenggama, dia tak pernah tega menganiaya.

Murtono dewasa ini memang sedang kasmaran pada gadis Mimi, teman kuliahnya. Mereka kenal sudah lama, tapi baru nampak dekat setelah Idul Fitri kemarin. Ini nampak dari seringnya mereka jalan berdua, bahkan di Senin dia juga biasa “apel” di rumah Mimi, meski tanpa kerek bendera dan nyanyi lagu Indonesia Raya. Karena seringnya Murtono ke rumah di Dusun 4 Gayau Sakti, Seputih Agung, Lampung Tengah ini, para tetangga membatin, “Wah, ini rupanya calon minantu Pak Dahlan.”

Benarkah Murtono calon menantu Pak Dahlan? Tidak jelas benar. Sebab Mimi sendiri tak merasa Murtono ini sebagai kekasihnya. Dia dianggap sebagai teman kuliah semata, karena Murtono sering membantu dalam studinya. Untuk menjadi kekasih nanti dululah, karena sepertinya lelaki ini tak masuk kriteria. Yang Mimi tidak suka, cowok ini suka emosian, mudah tersinggung. Belum jadi apa-apanya sudah sok ngatur ini dan itu. Kalau dipanggil harus datang, memangnya DPR ngajak RDP apa?

Ini beda sekali dengan penilaian Murtono. Bagi dia, cintanya pada Mimi tinggal ketok palu saja. Maka beberapa hari lalu dia nekad menyatakan cintanya, bla bla bla! Untuk menolak serta merta, Mimi tak enak juga, sehingga katanya: “Saya belum memikirkan perkawinan, karena konsentrasi pada kuliah dulu, Mas.”

Rupanya Murtono tersinggung atas ucapan itu, menganggap bahwa Mimi menolak cintanya mentah-mentah. Padahal dia sudah membayangkan, sebelum Oktober 2014 harus sudah menjadi suami istri bersama Mimi. Karena gadis itu tak juga mau memberi ketegasan, mental “ratu sabrangan”-nya muncul. Dia ambil pisau, dan dihunjamkan ke perut Mimi. Ketika gadis itu ambruk, dia malah mengambil HP dan uangnya sebanyak Rp 600.000,- dan langsung kabur meninggalkan korban.

Mimi ditemukan seseorang dan dilarikan ke RSUD Abdulmuluk Bandar Lampung. Pak Dahlan orangtuanya tentu saja kaget, ketika diberi tahu polisi putrinya KO di rumahsakit. Kondisi Mimi kini kritis, tapi sempat cerita bahwa yang melakukan Murtono teman kuliahnya. Berdasarkan laporan itu ditambah bukti-bukti yang ada, kini Murtono sedang dicari-cari polisi.

Kalau “ratu sabrangan” pasti punya Togog, dia.
(JPNN/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com

============================

Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”    

Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367


  Kunjungi kami di :
TOKO SEHAT ONLINE