PULANG bepergian itu mustinya suami bawa oleh-oleh martabak telor
atau apa. Eh Tarbani, 40, dari Sumenep (Madura) ini justru lain.
Bukannya martabak yang dibawa, tapi malah Martini, 28, sebagai WIL-nya.
Tentu saja sang istri jadi mencak-mencak, sehingga mengerahkan warga
untuk menggerebeknya.
Oleh-oleh yang namanya WIL (Wanita Idaman Lain), agaknya menjadi
kegemaran banyak kaum lelaki. Jika BPS (Badan Pusat Statistik)
mencatatnya, mungkin dari 100 penduduk, ada satu dua pria yang punya.
Lha kalau seluruh Indonesia, menjadi berapa tuh? Kenapa sih banyak kaum
lelaki penggemar WIL? Mungkin karena kepraktisan saja, sebab yang
namanya WIL itu memang bisa dijowal jawil (dicolek) dan siap diiwil-iwil
(baca: diraba-raba).
Tarbani, anggota polisi yang terpaksa disebut oknum, rupanya juga
termasuk lelaki penyuka WIL. Padahal di rumahnya Desa Kolor, Kecamatan
Kota Sumenep, dia sudah memiliki istri yang siap dijowal jawil dan
diiwil-iwil sebagaimana layaknya. Tapi tahulah sifat dasar setiap kaum
Adam, dia sangat pembosan dan tidak puas dilayani haya oleh satu wanita.
Jika memungkinkan, dua, tiga dan empat juga nggak apa-apa karena agama
juga mengizinkannya.
Tapi untuk poligami resmi, tak semua lelaki berani termasuk Tarbani.
Di samping melanggar sumpah PNS, juga punya bini lebih dari satu
berpotensi high cost (tinggi anggaran). Akibatnya, oknum polisi yang
sekedar memburu enak emoh onak dan anak, memilih memelihara WIL saja.
Disamping tak kena resiko mengeluarkan anggaran multi years, kapan sudah
bosan bisa dicampakkan begitu saja, untuk kemudian berburu WIL yang
lain lagi.
Namun agaknya praktisi selingkuh berdarah dingin hanyalah Tarbani
ini. Bila orang lain takkan berani membawa WIL ke rumah, justru oknum
polisi ini merupakan hal biasa. Tentu saja ini dilakukan di kala istri
pergi, apa lagi sampai menginap segala. Di situlah saatnya Tarbani
membawa WIL-nya yang bernama Martini ke dalam rumah dan kamar
pribadinya. Di sini wanita sekel nan cemekel itu diperlakukan macam kue
serabi di bulan Ruwah, diwolak-walik sesuka hati.
Warga tetangga Tarbani lama-lama curiga. Mana kala istrinya tak ada,
kenapa oknum polisi itu membawa seorang wanita yang itu-itu juga. Takut
terjadi hil-hil yang mustahal, beberapa hari lalu warga memberanikan
diri telepon Bu Tarbani, menanyakan siapa gerangan wanita itu. Ternyata
ibu bayangkari tersebut malah terkaget-kaget. “Tunggu saya pulang, nanti
kita gerebek bersama-sama….,” begitu perintah Ny. Tarbani.
Ini sungguh di luar perkiraan Tarbani. Di kala dia masih asyik masyuk
bersama sang WIL, mendadak pintu diketok-ketok warga. Kontan pendulum
miliknya jadi ngedrop, dari 240 volt ke 110 volt seperti listrik jaman
Orde Lama. “Siapa itu?” tanya Tarbani dari dalam. Ternyata yang di luar
malah makin garang. “Nggak usah tanya siapa, aku istrimu sendiri, Mas!”
jawab wanita yang di luar yang ternyata memang istrinya. Kontan pendulum
Tarabani makin ngedrop, tinggal satu strip ibaratnya tenaga baterai HP.
Dengan pucat pasi Tarbani harus menemui warga dan istrinya. Ternyata
istri oknum polisi ini tak bisa diajak kompromi. Meski bakal
mempengaruhi karier suami ke depan, tetap saja dilaporkan ke Mapolres
Sumenep, dan diteruskan ke Provost.
Apes, dilaporkan ke Provos gara-gara ngempros. (BJ/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
============================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE