lazada

Selasa, 01 Januari 2013

Bijak di Sana `Bonyok` di Sini


KASIHAN Ngadino, 45, dari Lampung ini. Istrinya jelas-jelas digauli Pak Kasun, tapi dia hanya “diganti rugi” Rp 4 juta. Padahal tadinya menuntut Rp 20 juta. Entah kenapa Pak Kades bikin kebijakan seperti itu, padahal bagi Ngadino, keputusan itu hanya bijak di sana, tapi “bonyok” di sini.

Orang kecil dan bodo selalu jadi makanan orang pinter. Meski tindakannya benar, karena ditakut-takuti penguasa, jadi ngalah dan pasrah. Seperti Ngadino ini contohnya, dia melaporkan kasus skandal Kasun atas istrinya, Paini, 35, justru disalahkan Pak Kades, kenapa main lapor ke polisi? Kan bisa diselesaikan di kelurahan dulu, mengingat Pak Kasun adalah aparat kelurahan.

Kasun Marwoto, 40, adalah pamong Desa Dwikora Kecamatan Bukitkmuning Lampung Utara. Sebagai pamong tugasnya memang momong rakyatnya. Tapi dia ini kebablasan, bini orang “diemong” juga, digendong-gendong di kamar mesum. Tentu saja Ngadino sebagai suaminya marah besar. Tapi saat skandal itu dilaporkan ke polisi, justru dia yang dimarahi Pak Kades. Kleru maneh……….

Ternyata, sejak dua tahun lalu Kasun Marwoto ada main dengan Paini istri Ngadino. Awalnya biasalah, bini Ngadino ini suka bantu pekerjaan di rumah Pak Kasun. Eh, dalam kesempatan itu Marwoto suka iseng. Jika tak kelihatan isrtrinya, dia suka menggoda bini Ngadino ini. Dari main senggol ke daerah sensitip, sampai main raba dan colek. Celakanya, sepertinya Paini ini memberi angina, sehingga Pak Kasun ini semakin nekad.

Walhasil, hubungan terlarang itu makin berlanjut. Lama-lama bukan sekedar colek dan cubit, tapi sudah saling tindih. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, saat dia mengantar bambu untuk bikin tenda malem 1 Suroan, mendadak mendengar suara desah-desah di sebuah gubuk. Ketika diintip, ya ampuuun, yang mendesah-desah itu justru isrtinya sendiri karena ditindih Pak Kasun. “Paini, tega amat kamu berbuat seperti ini,” teriak Ngadino.

Mendengar teriakan itu, langsung Pak Kasun kabur dan hingga kini belum kembali. Yakin pelakunya Kasun di kampungnya, serta merta malam itu juga dia lapor ke Polsek Bukitkemuning. Tak sekedar itu, dia juga menuntut ganti rugi Rp 20 juta. Tentu saja warga jadi geger. Tak menyangka tokoh masyarakat yang begitu dihormati, ternyata berbuat sekeji itu. Lebih-lebih istri Marwoto, benar-benar kehilangan muka gara-gara kelakuan suaminya.

Sejak kejadian itu, Pak Kasun menghilang secara misterius. Tapi Pak Kades malah menyalahkan Ngadino, kenapa buru-buru dilaporkan ke polisi? Semua kan bisa dirundingkan, jangan main hantam kromo saja. Gara-gara itu pula, Pak Kades langsung memutuskan secara sepihak bahwa ganti rugi hanya bisa dibayar Rp 4 juta. “Duitnya dari mana? Lagi pula kejadian itu kan  mau sama mau,” kata Pak Kades.

Ngadino sebenarnya kaget juga, kenapa ganti rugi dikorting Pak Kades secara sepihak. Tapi sebagai orang kecil, dia tak bisa berbuat banyak. Akhirnya hanya bisa pasrah, meski hati kecilnya tak rela dunia akhirat. Baginya, itu kan bijak buat Pak Kades, tapi “bonyok” buat harga dirinya dan keluarganya.

Ngalah, ngalah, wani ngalah luhur wekasane.
(LP/Gunarso TS)

Source : POSKOTAnews.com

============================

Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”    

Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367


  Kunjungi kami di :
TOKO SEHAT ONLINE