lazada

Sabtu, 15 Desember 2012

Ayah Tiri di Dukun Cabul

NAMANYA dukun kalau tidak cabul kok kurang afdol, ya? Maka dukun Dariyun, 40, setelah menikahi janda Parmini, 38, merasa perlu mencabuli Titik, 20, anak tirinya hingga hamil. Paling unik, saat ditangkap polisi bisa-bisanya dia bilang bahwa tak sadar melakukan itu, karena semua berlangsung dalam sebuah ritual.

Dalam Bahasa Indonesia terdapat istilah “kata majemuk”, yakni dua rangkaian kata yang mengandung satu arti. Misalnya: hina dina, fakir miskin, basah kuyup, kering kerontang, dan seterusnya. Karena bahasa itu selalu dinamis mengikuti perkembangan, sehingga di era gombalisasi ini muncul “kata majemuk” baru misalnya:  mata keranjang, lemah syahwat, seksi menggiurkan dan……dukun cabul. Kenapa muncul istilah “dukun cabul”, karena setiap praktek perdukunan selalu disertai dengan ritual mencabuli pasien.

Dukun yang sangat cabul itu di antaranya adalah Dariyun, lelaki asal Semarang yang terdampar di Balikpapan (Kaltim). Di sela kesibukan kerjanya, pria yang nyambi menjadi paranormal itu terpaut hatinya pada janda Parmini, warga Muara Kaman, Kutai Kertanegara. Namanya juga lelaki, bila cinta sudah melekat janda dengan sejumlah anak itu juga terasa nikmat. Maka dengan alasan siap momong anak-anak peninggalan almarhum suami si janda, Dariyun segera menikahi janda kempling Parmini.

Ibarat mobil, Ny. Parmini ini meski sudah beberapa kali turun mesin memang masih nyaman dikendarai. Roda dan stir  masih stabil, dan perhatikan knalpot di belakang, selalu kering bahkan saat dipanasi di pagi hari selalu keluar airnya. Yang paling penting, Parmini ini masih irit bahan bakar, dalam arti hidup tidak boros. Dia memang termasuk wanita yang gemi, nastiti dan ngati-ati, begitu kata orang Jawa.

Cuma namanya lelaki, tiap hari monoton dengan “kendaraan” yang itu itu juga, jadi jenuh. Buat apa selalu pakai Kijang kapsul 2000 jika di rumah yang sama juga ada Nissan Juke yang masih profit? Tahunnya jauh lebih muda, pasti sangat nyaman dikendaraii. Siapa pula yang diibaratkan mobil Nissan tersebut? Tak lain tak bukan adalah anak sulung Parmini, yang bernama Titik. Di samping berwajah lumayan, gadis itu juga sangat seksi menggiurkan, yang Dariyun menyebutnya sebagai: sekel nan cemekel.

Tiap hari di rumah ketemu si “Nissan Juke”, dia selalu tergoda untuk “test drive” pada kesempatan pertama. Ingat dirinya yang paranormal, Dariyun lalu mencoba mempedayai anak tirinya tersebut lewat pendekatan paranormal. Lalu katanya kemudian pada si Titik, “Diterawang secara kebatinan, ada gangguan di tubuhmu yang membuat kamu nanti tidak laku kawin.” Tentu saja Titik jadi kaget, lalu bertanya bagaimana cara penyembuhannya. “Serahkan sama bapak, semuanya beres,” kata Dariyun jumawa.

Ketika istrinya pergi, suatu hari di bulan September dia membawa anak tirinya ke dalam kamar prakteknya. Lalu di sana Titik dilucuti hingga tanpa selember benangpun. Terapi pengobatan dimulai. Tapi caranya bukan pakai jampi-jampi, melainkan dengan cara Titik disetubuhi. Katanya, ini cara pengobatan langsung pada sumbernya. Nyatanya, si anak tiri pringas pringis, si ayah tiri prengas-prenges.

Demikianlah, pengobatan inkonvensional itu terus berlangsung sampai 7 kali, dengan akibat Titik hamil. Tentu saja sang ibu terkaget-kaget, belum punya suami kok hamil. Makin terkaget-kaget lagi demi diterima pengakuan pelakunya adalah Dariyun sang ayah tiri. Marahlah Ny. Parmini, sehingga suami dilaporkan ke polisi. Awalnya Dariyn mau kabur ke Balikpapan, tapi keburu ketangkep.

Dalam pemeriksaan di Polsek Muara Kaman dia mengaku tidak sadar saat menggauli putri tirinya. Alasannya, semua berlangsung dalam ritual pengobatan. Soal jumlahnya yang sampai 7 kali sebagaimana pengakuan Titik, dia juga membantah data-data itu. Alasannya tak berubah, “Saya menyetubuhi anak tiriku memang dalam kondisi tidak sadar. Suwer….,” ujarnya di depan polisi.

Nggak sadar, tapi kok bisa ketagihan  ya?
(BP/Gunarso TS)

Source : POSKOTAnews.com