KASIHAN benar Ny. Partini, 34, dari Brebes ini. Sepuluh tahun
berumahtangga tak punya anak, suami selalu menyalahkannya. Daripada
dicerai, bayi orangpun dicolong dan kemudian diproklamirkan sebagai bayi
sendiri. Tapi baru saja slametan kelahiran bayi, Ny. Partini tak
berkutik ditangkap polisi.
Anak adalah dambaan setiap keluarga. Namun ketika anak tak kunjung
lahir dalam perkawinan, banyak suami yang menyalahkan istri sebagai
gabuk atau mandul. Padahal belum tentu. Bisa juga si lelaki yang pistol
gombyoknya tak berfungsi, atau sel telur (ovum) istri tak pernah sinkron
dengan bibit unggul sang suami, sehingga pembuahan tak terjadi. Sel
telur sudah siap, spermatozoa belum datang. Sebaliknya, spermatozoa
susah siap membuahi, eh….sel telur belum tiba karena terjebak macet!
Sepertinya ini yang jadi problem rumahtangga Partini – Murdian, 40,
warga Dukuh Kedawon Desa Rengas Pendawa Kecamatan Larangan Brebes.
Secara pisik baik suami maupun istri normal-normal saja. Tapi entah
kenapa, berumahtangga sudah dua pelita, tapi perut istri masih rata
macam jalan tol. Demikan Murdian mendambakan anak, berulangkali dia
memberikan “deadline”. Katanya, “Kalau kamu tak juga punya anak, apa
boleh buat tak cerai kamu.”
Istri cap apapun, jika bukan perempuan mandiri pasti panik dengan
ancaman suami. Jika tak bergantung pada suami, bagaimana harus
menghidupi dirinya. Ya kalau orangtua masih ada, jika mereka sudah
tinggal di Pusara Permai, apa mau nyusul ke sana juga? Inilah problem
yang melilit Partini sebagai istri. Akhirnya dia hanya bisa mengadu pada
sang kholik, kenapa berumahtangga sudah satu dekade, hasilnya kok cuma
kringeten thok?
Allah selalu mendengar doa orang yang teraniaya. Sekitar 8 bulan lalu
ada kabar gembira, karena Partini tidak lagi kedatangan tamu rutinnya,
alias positip hamil. Dicek ke bidan juga dinyatakan begitu. Sudah barang
tentu Partini sangat bergembira, karena ancaman suami bahwa posisinya
sebagai ibu rumahtangga akan dikocok ulang, tak perlu terjadi. Maka
untuk memperkuat kondisi bayi, sebagai suami Murdian terus nyepuh dan
nyepuh (baca: menggauli) istrinya.
Tapi rupanya Allah berkehendak lain. Entah kena goncangan hebat atau
kenapa, tiba-tiba terjadi keguguran saat kandungan itu berusia 4 bulan.
Kembali ancaman suami membayang. Tapi Partini berusaha lari dari
kenyataan. Peristiwa miskram itu tak juga diwartakan pada suami. Justru
diam-diam dia merekayasa perutnya. Seiring dengan usia kehamilan, setiap
minggu Partini selalu nyubal (mengganjal) perutnya dengan ukuran
bertambah gede. Sejak itu pula Murdian sebagai suami dilarang keras
nyepuh lagi, dengan alasan bisa mengancam kondisi janin.
Sebagai suami yang sayang istri, tentu saja Murdian menurut meski
harus “berpuasa” sekian lama. Sampai kemudian istrinya pergi dari rumah
beberapa hari, dan ketika kembali lagi sudah membawa bayi umur dua hari.
Katanya, Partini sudah bersalin lewat dukun paraji di kampung. Wah,
bayi itu sungguh cantik dan mungi, lalu diberi nama Arum. Murdian
sebentar-sebentar menimangnya. “Mbesuk gede dadi wanita utama,” kata
Murdian saat ngudang (menimang) si upik.
Seperti tradisi Jawa umumnya, ketika sudah berumur seminggu
diselenggarakan slametan pupak puser. Di situlah “diproklamirkan” bahwa
pasangan Murdian – Partini sudah dikaruniai anak dan diberi nama Arum.
Tapi sungguh tak dinyana, seminggu kemudian polisi datang untuk
menangkap Ny. Partini atas tuduhan pencurian bayi. Tentu saja Murdian
tidak terima, apa buktinya?
Tapi ketika dites secara medis lewat tenaga bidan, memang tidak
ditemukan tanda-tanda persalinan dari tubuh Partini. Ternyata, bayi
tersebut milik Sri Hartati, 35, warga Dukuh Liwung Desa Danasari
Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal. Bayi tersebut dicolong dari rumahsakit
RSUD DR Soeselo Slawi (Tegal) pada 29 Januari 2013. Sementara bayi
selaku barang bukti diserahkan kepada sang ibu, Ny. Partini menjalani
pemeriksaan di Polres Tegal. Dalam pemeriksaan Partini mengaku terpaksa
nyolong bayi karena takut dicerai Murdian gara-gara tak punya anak.
Jangan-jangan “mur”-nya Murdian yang ngadat tuh. (TB.Com/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
======================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.