SUDAH selingkuh, mabukan lagi! Itulah kelakuan buruk Parkun, 27
(bukan nama sebenarnya), warga Mojokerto (Jatim). Punya suami macam
begitu, tentu saja Muryati, 24 (bukan nama sebenarnya), bosan.
Celakanya, mau minta cerai malah disambut dengan gebuk. Daripada “makan
hati”, dia pilih minum cairan pengepel lantai. Untung nyawa Muryati
masih peret!
Kaum wanita sebenarnya makhluk yang tahan menderita daripada lelaki.
Biar suami jelek kayak mercon bantingan pun, takkan menyesal asalkan
setia dan sayang keluarga. Tapi jika suaminya sudah jelek, pengkhianat
cinta, tukang mabuk pula, bagaimana istri bisa betah bersamanya? Kalau
bisa ditukar dengan abu gosok untuk cuci piring, pasti suami macam
begitu sudah lama ditukarkannya.
Beginilah nasib Muryati, warga Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar
Mojokerto. Berumahtangga dengan Parkun sejak 3 tahun lalu, tak pernah
menikmati kebahagiaan rumahtangga barang semenit. Bawaannya harus marah
melulu. Bagaimana tidak marah? Parkun ini jadi kepala rumahtangga tapi
tanggungjawabnya nol. Cari kerja yang benar tidak bisa, tapi kerjanya
minum bir sampai mabuk. Sudah begitu, doyan perempuan pula!
Kadang Muryati merasa, jadi istri Parkun hanya menjadi obyek
seksualitas belaka. Kalau sedang butuh, mendekati dan merayu-rayu. Tapi
setelah dilayani, langsung pergi mabuk-mabukan bersama teman. Yang
paling menyakitkan, berulang kali masuk laporan bahwa Parkun di luar
juga punya WIL. “Laki-laki memang anjing ibaratnya. Di rumah sudah
diberi korned, ketemu kotoran dimakan juga….,” begitu Muryati pernah
mengeluh.
Muryati berulangkali mencoba klarifikasi, siapa saja wanita yang
digendaknya. Tapi boro-boro Parkun mengaku, justru tendangan dan
tempelengannya yang bicara. Dia merasa tersinggung, karena kebebasannya
sebagai lelaki diintervensi pihak lain. Katanya, perempuan tahu apa.
Ibarat kata, biarkan isi botol diecer ke mana-mana, yang penting
“gendul”-nya tetap kembali ke rumah secara utuh.
Jelas ini prinsip yang berlawanan dengan prinsip-prinsi keluarga
sakinah yang mawadah wa rahmah. Sudah berulangkali Muryati memberikan
opsi, daripada menyiksa badan, mendingan diceraikan saja. “Aku pegaten
wae mas, mumpung isih padha wutuhe (ceraikan saja aku, mumpung belum
punya anak ini),” kata Muryati memohon.
Namun Parkun tak pernah peduli, kecuali menjadikannya gebuk sebagai
panglima. Nah, istri cap apa yang mau dijadikan sansak tinju
berkelanjutan? Lantaran segala opsinya terjadi deadlock, Muryadi menjadi
frustasi dan kehilangan harapan. Entah setan mana yang memprovokasi,
tahu-tahu dia minum cairan pengepel lantai, glek, glek…glekkk, dan
kemudian klepek-klepek!
Untung ulah Muryati ini segera ketahuan keluarganya. Dengan mulut
membusa dia dilarikan ke RSI Sakinah, Mojokerto. Berkat pertolongan yang
cepat, nyawa istri Parkun ini masih bisa diselamatkan. Masa-masa kritis
itu telah lewat. Khawatir kejeblos dua kali ke lobang sama sebagaimana
keledai, keluarga mendukung rencana putrinya.
Mending keledai, dia tak pernah mabuk dan selingkuh macam Parkun. (LP/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
======================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.