Istri dalam usia menjelang kepala empat, mestinya masih STNK
(setengah tuwa ning kepenak). Namun ternyata tak semuanya bisa begitu.
Ada juga yang menjadi aksioma atau perkecualian. Bagi suami yang
pengabdi seks, ini merupakan kiamat sugro dalam rumahtangganya. Apa lagi
bagi mereka yang tak punya iman kecuali “si imin”, mulailah dia
berpaling kepada wanita lain, yang kemudian biasa disebut WIL.
Tipe pria seperti ini ternyata termasuk juga Ngadul warga Desa Ngrowo
Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto. Saat menikah 5 tahun dulu dengan
Ny. Yatmi (bukan nama sebenarnya), ibarat mobil sepertinya sang istri
masih mulus, body kaleng, surat-surat komplit dan jarang pakai. Tapi
setelah jadi suami istri selama 4 tahun, lho……… dikendarai kok mulai
mbrebet, mesin pincang. Diperiksa kap mesin, walah……olienya bocor ke
mana-mana.
Ingin rasanya Ngadul melepas “kendaraan” itu, lalu ditukar dengan
kendaraan lain yang masih sip. Tapi untuk itu kan diperlukan biaya
ekstra, sedangkan Yatmi istrinya ini, meski sudah tidak nyaman
dikendarai, dia termasuk perempuan yang ubed alias pintar mencari
tambahan buat keluarga. Terus terang saja, mengandalkan gajinya sendiri
di pabrik tinta, Ngadul merasa tak siap membiayai rumahtangga.
Antara kebutuhan perut dan yang di bawah perut, sekarang terjadi
benturan. Yatmi memang bisa menambah kesejahteraan untuk perut, tapi
untuk yang di bawah perut, pelayanannya sungguh mengecewakan. Lalu harus
bagaimana solusinya? Ngadul benar-benar bagaikan menghadapi buah
simalakama. “Kan ada anak tiri, Bleh. Sikat saja si Dewi, gitu saja kok
repot,” kara setan memberikan solusi.
Tiba-tiba Ngadul memukul jidat sendiri yang lebar bak alun-alun kota.
Oh iya, kenapa “gadis” di pelupuk mata tak sadar? Dia lalu merenung,
mempertimbangkan untung ruginya atas solusi dari setan itu. Ternyata
Ngadul lebih condong pada opsi setan. Artinya, tak peduli nama aslinya
membawa nama seorang ulama besar, dia harus menggagahi Dewi anak
tirinya, demi kepuasan biologis.
Iman Ngadul benar-benar sudah jebol. Gadis pelajar SMA itu pagi-pagi
buta di kala ibunya sudah berangkat ke pasar untuk jualan sayur mayur,
langsung ditubruk. Awalnya Dewi berontak, karena dikala enak-enaknya
dibuai mimpi, mendadak tubuhnya ditindih ayah tirinya. “Kalau nggak mau,
ibumu saya cerai,” ancam Ngadul. Lantaran takut kehilangan tempat
bernaung ekonomi, akhirnya Dewi pun bertekuk lutut dan berbuka paha.
Kekejaman ayah tiri ini nyaris tak terungkap, andaikan Dewi tak
berubah perilakunya. Namun begitulah yang terjadi. Sejak diperkaos ayah
tirinya, di sekolah dia selalu murung, sehingga guru-guru menjadi
curiga. Di ruang guru, guru wali kelas menanyakan gerangan apa yang
terjadi. Awalnya Dewi tetap tak mau mengaku. Tapi berkat kesabaran dan
empati Bu Guru, akhirnya mengakulah bla bla bla ……sambil menangis
terisak-isak.
Andaikan bom meledak di sekolah itu, Bu Guru takkan seterkejut ini.
Masak sih, ayah tiri tega makan anak tiri sendiri? Atas pengakuan
spektakuler Dewi, pihak sekolah segera memanggil Ny. Yatmi, diberi tahu
tentang apa yang terjadi. Ibu Dewi pun menangis tersedu-sedu. Hari itu
juga dia melaporkan Ngadul ke Polres Mojokerto, minta suami yang
celamitan.
Harusnya Ngadul malu dengan namanya yang bagus itu. (DS/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
======================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.