
NURDIN, 47, memang tipe lelaki gerak cepat. Sebelum proses perceraian dengan istri gol, dia menjalin asmara dulu dengan janda lain, Fatonah, 42. Tapi saat digerebek warga di ruko kontrakan, enak saja mengaku bahwa sudah nikah siri, padahal tanpa bukti surat pendukung.
Memangnya nikah siri itu ada dokumen surat menyuratnya? Oo ada, wong
ini bukan transaksi jual beli kambing. Cuma bedanya, bila nikah resmi
pakai buku coklat keluaran Kementerian Agama, nikah siri hanya selembar
kertas folio dilengkapi meterai Rp 6.000,- dan ditanda tangani pula oleh
para saksi. Namun demikian dalam Islam itu sudah dinyatakan sah, dan
ibarat makanan sudah halalan tayiban untuk dinikmati sampai glegeken
(sendawa).
Dengan dalih sudah nikah siri pula Nurdin, dengan pedenya secara
priodik mengunjungi janda Fatonah yang sehari-hari menjadi guru SD
honorer. Lalu semalaman dia tidur di situ, di ruko kontrakan yang
dibayari oleh Nurdin sendiri. Lama-lama warga pun curiga, kalau suami
istri benerana, kenapa kehadiran lelaki itu hanya insidentil? Ibarat
mobil datang sekedar “tune up” dan sporing balansing, habis itu pergi
kembali.
Nurdin memang tidak tinggal menetap di ruko tersebut. Rumah
permanennya ada di kampung lain, cuma dengan istrinya sedang pisah
ranjang karena tengah memproses perceraiannya di Pengadilan Agama Aceh
Tengah. Sebagai lelaki yang gerak cepat, dia segera mencari “ban
cadangan” bila ban utama itu benar-benar hilang.
Kebetulan lelaki pegawai Kemenag di Kabupaten Bener Mariah itu
berkenalan dengan Fatonah, guru SD yang berstatus masih honorer. Meski
usia sudah 42 tahun, nampaknya masih STNK juga, sehingga Nurdin sangat
tertarik untuk menjadikannya randa kempling ini sebagai ban serep. Yang
penting sama-sama ukuran R-14, sehingga tinggal pakai tanpa perlu
penyesuaian lagi.
Ternyata Fatonah juga sangat aspiratip pada kehendak Nurdin, terbukti
ketika disuruh tinggal di ruko kontrakan milik kekasihnya. Sejak dia
tinggal di situ, secara priodik Nurdin mengunjungi dan nginep segala.
Tapi warga Desa Umah Opat, Kampung Mongal Kecamatan Bebebesen Aceh
Tengah (Ateng), menjadi resah gara-gara ulah mencurigakan dua makhluk
berlainan jenis itu. Mereka juga tersinggung jika kampungnya dianggap
jadi komplek bordil.
Setelah dimusyawarohkan bersama kepala lingkungan, penggerebekan
segera dilakukan. Fatonah berusaha kabur lewat pintu belakang, tapi
rumah sudah dikepung warga, sehingga bersama Nurdin tak berkutik saat
dibawa ke tetua kampung untuk diselesaikan secara adat. Dalam
pemeriksaan Nurdin mengaku bahwa Fatonah sudah dinikah secara siri, tapi
sayangnya ketika diminta menunjukkan bukti surat pendukungnya, tidak
punya.
Dia pikir, kawin siri ini yang penting urat bukan surat. (JPNN/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
======================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.