Andaikan banyak penumpang, sebagai sopir angkot Darius, 55, senangnya bukan main. Tapi jika ada “penumpang” gelap dalam rumah tangganya, bagaimana dia tidak marah? Nah, saking kalapnya istri ditumpangi tetangga sendiri, langsung Jamin, 39, ditusuknya, jusss…..
Tiap keluarga selalu berkeinginan, bisa selalu bercengkerama dengan
anak istri sehari-hari. Sore hari sudah bisa ketemu keluarga, duduk
manis diteras rumah sambil baca koran sementara nyamikan (makanan kecil)
selalu tersedia di dekatnya. Bila tak ada kesibukan lain, bisa
bersilaturahmi antar tetangga, yang menurut ajaran agama bisa
memperpanjan rejeki dan umur seseorang.
Idealnya memang demikian. Tapi bagi keluarga Darius yang hanya sopir
angkot, mana bisa berleha-leha macam begitu. Jam 16-17.00 sore justru
sedang banyak-banyaknya penumpang pulang kerja, karenanya di jam-jam itu
Darius sibuk di atas roda berburu rejeki buat keluarga. Pulang-pulang
nanti baru pukul 20.00. Sampai rumah, setelah makan langsung tidur pules
saking capeknya.
Kesibukan kerja Darius yang demikian padat, menyebabkan dia melupakan
kewajibannya sebagai suami. Mustinya, sehabis narik angkot di rumah
langsung “narik” bini ke atas ranjang, dalam rangka menjalankan sunah
rosul. Tapi ya itu tadi, karena selalu kecapekan sepulang narik, Darius
yang sudah berusia 55 tahun itu tak berminat lagi. Meski satu ranjang
Darius dan istrinya, Julia, 45, lebih banyak beradu punggung.
Akibat terlalu lama diacuhkan oleh suami, istri Darius lalu mencoba
cari kesibukan sendiri. Kehangatan malam yang jarang diperolehnya,
didelegasikan kepada Jamin lelaki tetangga yang bersatus bujang lapuk.
Lantaran Ny. Julia ini masih nampak STNK, Jamin merasa sayang untuk
menolaknya. Jadilah adegan simbiosis mutualif (saling memberi dan
menerima) terjadi. Bini Darius merasa terpuaskan, Jamin sendiri juga
merasa bahagia karena dapat “durian runtuh” tanpa modal.
Hubungan terlarang itu terus berlanjut, sampai kemudian Darius
mendengar selentingan tak sedap ini. Lelaki cap apapun pasti tak suka
bininya “diganggu” pihak lain. Sebagai sopir angkot, dia memang berharap
banyak penumpang dalam angkotnya. Namun jika selama dia narik angkot di
rumah istri “ditumpangi” lelaki lain, bagaimana tidak marah?
Agar jelas permasalahannya, Darius mencoba klarifikasi langsung
dengan Jamin tetangga sendiri di kampung Dusun III, Desa Sei Baharu,
Kec. Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang. Tapi lantaran tanpa pakai
pendekatan sebelumnya, tentu saja jadi tidak efektif. Bukannya Jamin
mengakui, justru tersinggung. “Enak saja nuduh orang. Istri sampai
selingkuh kan berarti kamu tidak bisa mendidik istri….,” tangkis Jamin.
Yah, repot ini urusan. Mau tangkap ikan air keburu keruh. Walhasil
Jamin – Darius malah ribut sendiri, yang dilanjutkan dengan baku hantam.
Lantaran usia sudah jauh lebih tua, Darius terdesak. Dia segera lari ke
rumah, ambil golok. Jamin yang tak menduga musuhnya balik lagi,
tahu-tahu ditusuk punggungnya dari belakang, jusss! Tentu saja dia
langsung terkapar. Sementara Jamin dilarikan ke RS Marta Friska, Darius
mencoba melarikan diri.
Urusan perempuan, memang bisa nyawa taruhannya.
(DNA/Gunarso TS)
(DNA/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
============================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE