
Usai hubungan intim, suami istri mandi (junub) dengan air PAM. Tapi kalau mandinya pasangan mesum, cukuplah air makam! Begitulah lakon yang dialami pasangan selingkuh Usman (bukan nama sebenarnya) – Aida (bukan nama sebenarnya), dari Langsa, Aceh. Biar crindil (basah kuyup) dan kedinginan ini masih lumayan, daripada dihukum cambuk.
Seks di luar jalur resmi agaknya sudah jadi hobi banyak kalangan. Tak
hanya di kota-kota besar Pulau Jawa, di Aceh Timur yang merupakan kota
agamis saja, masih ada juga warga yang berani mengikuti bujukan setan.
Padahal yang namanya selingkuh di “serambi”-nya Mekah, bisa kena sanksi
hukum cambuk. Bayangkan, enaknya tak seberapa lama, tapi harus dibayar
pantat bilur-pilur oleh lecutan cambuk yang menari-nari.
Agaknya Aida, 28, perempuan muda yang tak peduli atau memang belum
tahu sanksi itu. Di kala kesepian karena suami sudah lama
menelantarkannya, tanpa ragu dia berkoalisi dengan lelaki lain demi
memburu kenikmatan sesaat. Waktu dan tempatnya pun asal-asalan saja.
Bukan di hotel atau rumah bordil, tapi di rumah sendiri, bahkan di siang
hari pula. “Jangan hanya bioskop, selingkuh pun bisa mathine (main
siang)….,” kata setan memberi semangat.
Rumahtangga keluarga dari Gampong PB Blang Pase, Langsa Kota, Aceh
Timur ini memang sedang dilanda gonjang-ganjing. Sudah lebih dari
setahun suami meninggalkan dirinya, bersama tiga anaknya yang masih
kecil-kecil. Soal urusan perut, masih bisa bergantung pada orangtuanya.
Tapi soal yang di bawah perut? Wah, ini yang paling repot. Soalnya,
meski tempatnya sangat nyempil, tapi menjadi demikian musykil jika tak
diatasi secara prinsipil.
Kebetulan Aida juga bukan sosok yang berwajah kodian, sehingga meski
sudah beranak tiga masih memiliki daya tarik istimewa. Sekali melihat
bodi dan penampilan wanita semi janda ini, siapapun lelakinya pasti
kepengin ngajak berkoalisi. Koalisi dengan kontrak politik istimewa
hayo, koalisi tanpa ikatan apa-apa pun juga hayo. Pokoknya, dengan
koalisi ini segera bisa dilanjutkan dengan eksekusi, dalam rangka
kerjasama nirlaba.
Adalah anak muda bernama Usman, 25. Dia langsung terpesona begitu Ny.
Aida memberikan sinyal-sinyal cinta. Maka ketika diajak main ke rumah
dan kemudian diajak “main” di atas ranjang, langsung saja nyosor dia.
Maklum, ini pengalaman baru sepanjang hidupnya. Di kala sekolah di SMA,
bahkan di bangku perguruan tinggi sekalipun, tak pernah Usman menerima
“pelajaran” seperti ini.
Karenanya, setiap Aida memberi “pelajaran” itu di rumahnya, dia
selalu rajin mengikuti, meski tak bakal keluar dalam Ujian Nasional.
Sampai kemudian hal ini menjadi titik perhatian para tetangga Aida.
Mereka heran, kenapa asal pulang dari bepergian, wanita semi janda itu
selalu membawa lelaki muda. Itupun sosoknya berganti-ganti. Dari yang
tinggi jangkung, sampai yang bertubuh sedang. “Ah, siapa tahu itu
sekedar audisi calon suami,” kata tetangga yang mencoba positif
thinking.
Nah, karena sosok lelaki muda itu selalu berganti-ganti, warga
menjadi curiga bahwa Aida sengaja hendak mau mengotori kampung sendiri.
Maka beberapa hari lalu, saat di siang bolong Aida membawa lelaki muda,
penggerebekan pun dilakukan. Tak salah dugaan itu, karena keduanya
didapatkan baru saja selesai berhubungan intim bak suami istri. Marahlah
segenap warga.
Keduanya segera dibawa ke tengah makam di pinggiran desa. Bila suami
istri habis berjimak mandi air PAM, kini Usman – Aida mau dimandikan
dengan air sumur di makam. Percuma saja mereka berontak, karena warga
silih berganti mengguyur mereka dengan ember plastik sehingga tubuhnya
menggigil kedinginan. Kata warga, ini lebih ringan daripada urusannya
sampai ke tangan polisi.
Dingin-dingin nggak apa, daripada pantat pedes kena cambuk. (JPNN/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
============================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE