SEBENARNYA Fitri, 30, sudah lama ingin cerai dari suami. Tapi sesama PNS ternyata prosedurnya berliku-liku. Maka ketika dia berhasil menggerebek Fajar, 32, suaminya bermesum ria dengan gendakan, justru itu menjadi “berkah” baginya. Sebab dengan bukti itu pihak Inspektorat pasti akan meluluskan permohonan cerainya.
Sesungguhnya, sebuah masalah bisa jadi positif atau negatif,
tergantung dari sisi mana melihatnya. Menteri dicopot dari kabinet
misalnya, itu musibah bagi partai yang punya kader. Tapi bagi rakyat,
itu menjadi berkah, karena tamat sudah riwayatnya menteri yang hanya
memburu kue kekuasaan. Dia lebih cenderung menghidupi partainya,
daripada memikirkan rakyatnya agar bisa hidup sejahtera.
Fitri adalah bagian dari rakyat yang tidak sejahtera dalam kehidupan
rumah tangganya. Sebagai PNS, masalah perut sebenarnya masih terjamin.
Tapi yang di bawah perut, ini yang jadi sumber masalah. Persoalannya,
sudah setahun lebih Fajar sebagai suami tak lagi menunjukkan
tanggungjawab pada keluarga. Dia sudah lama pisah rumah dengan istri,
sementara anak balitanya yang suka kangen pada sang ayah, selalu
ditanggapi dengan galak.
Kenapa Fajar jadi lupa pada anak istri sendiri? Karena dia baru
tergila-gila pada gadis lain yang lebih muda dan kenceng dari istrinya.
Mau tahu bodi Dian, 25, wooo….. nggitar sepanyol, rek! Kulitnya putih
bersih, betisnya mbunting padi pula. Pendek kata, bersama Dian merupakan
hari-hari penuh gairah. Apa lagi cewek ini mampu menghadirkan gaya dan
selera Fajar dalam urusan ranjang. Maka, sekali kenal dan kenil pada
Dian, Fajar langsung lupa anak bini. Dua kali Lebaran lagi tak pulang ke
rumah, sama deh dengan Bang Toyib.
Sebenarnya Fitri sudah mencium gelagat buruk kelakuan suami. Tapi
ketika dia minta cerai, perkaranya selalu mentok di Inspektorat.
Kantornya beralasan, tidak ditemukan bukti cukup bahwa Fajar yang juga
PNS itu bermain selingkuh dengan perempuan lain. Karenanya sudah setahun
ini status rumahtangganya menjadi statusquo. Katanya punya suami, tapi
tak pernah diberi nafkah materil dan onderdil. Soal perut, karena dia
juga PNS, tak perlu khawatir. Tapi yang di bawah perut sana, masak
sekian lama dibiarkan jadi ladang tak bertuan?
Demi mencari fakta itulah Fitri selalu mencoba kasak-kusuk, dengan
siapa dan di mana gerangan suaminya punya WIL. Berkat perjuangan yang
tak mengenal lelah, lama-lama dia memperoleh data otentik. Ternyata,
WIL suaminya bernama Dian, dan kini dikontrakkan rumah di Perumahan
Satelit Desa Kolor Kecamatan Kota Sumenep (Madura). Sejak itu Fitri
memata-matai kegiatan di rumah mesum tersebut. Kapan-kapan Fajar masuk
ke situ, tinggal ditubruk pakai kurungan macam jago.
Hari yang ditunggu-tunggu itupun tiba. Fitri melihat suaminya masuk
ke rumah itu dan langsung dikunci dari dalam. Bersama Pak RT
penggerebekan segera dilakukan. Fajar – Dian ditemukan di ruang tamu
sedang bermesraan. Meski begitu masih juga berkelit bahwa saat itu Fajar
sedang mengajari menggunakan laptop. Tapi yang tak bisa diterima akal
sehat, masak belajar laptop kok BH-nya sampai dilepas segala? Nah, kasus
ini segera saja diserahkan ke polisi Polres Sumenep. Dengan bukti ini
Fitri berharap kasus perceraiannya dengan Fajar segera selesai.
Bersatu kita teguh, bercerai ……kawin lagi!
(HS/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com