Tak pandang lelaki, tak pandang perempuan, di kala kesepian jauh dari
pasangan, rasa rindu datang meledak-ledak. Bagi yang kuat iman dan
“imin”-nya, bisa bersolusi dengan menyibukkan diri pada kegiatan lain
atau berpuasa sebagaimana hadits Nabi. Namun bagi yang mengedepankan
“imin” daripada iman, ya gresek-gresek cari medan penyaluran lain. Dan
inilah yang dinamakan selingkuh atau selingan indah keluarga utuh.
Istri Bahrul, 50 (bukan nama sebenarnya),, adalah salah satu wanita
yang sedang dilanda kerinduan tiada tara. Sejak suaminya menjadi TKI di
Arab Saudi beberapa tahun lalu, Ny. Zaujah, 43 (bukan nama sebenarnya),,
praktis tak pernah dapat lagi jatah “alutsita” (alat utama sistem
percintaan). Meski umur suami sudah kepala 5 dan dia sendiri kepala 4,
selama ini urusan pertempuran di ladang asmara memang tak pernah surut.
Pendek kata, tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Kalau urusan perut, kelaparan bisa jajan di warung. Tapi untuk urusan
bawah perut, untuk kaum Hawa macam Jauzah, mana mungkin keluyuran ke
rumah bordil cari lelaki hidung belang? Memangnya perempuan apaan? Sadar
akan posisinya, meski rindu suami setengah mati, bisanya ya hanya
ngulat-ngulet (menggeliat) sambil mendekap guling tanpa makna. “Rindu,
rindu, rinduku setengah mati,” kata penyanyi Anik Sunyahni dalam lagu
campursari. (Tilpun, tilpun! – Red)
Agaknya, perilaku orang kesepian macam Zaujah mudah terbaca oleh
kalangan pengamat wanita macam Matsanip. Lelaki setengah baya warga
dusun Polai Laok Desa Bire Tengah Kecamatan Sokobanah ini tahu persis
bahwa bini Bahrul sedang kesepian tingkat tinggi. Kebetulan pula bodi
dan penampilan Ny. Zaujah masih menjanjikan, sehingga Matsanipun ingin
menjadi dewa penolong. Bukankah para leluhur selalu menyerukan agar
selalu “mangun karyenak tyasing sesami” (menyenangkan hati orang)?
Hal inilah yang mendorong Matsanip mendekati Ny. Zaujah. Awalnya sih
bini Bahrul ini menolak dan menepis. Tapi karena semangat tanpa
menyerahnya begitu tinggi, lama-lama perempuan kesepian ini bertekuk
lutut dan berbuka paha. Jadilah mereka berkoalisi lengkap dengan
“eksekusi”. Bila PKB, Gerindra, PPP, PKS dan Hanura baru mau membentuk
poros tengah, Matsanip belakangan sudah menikmati betapa asyiknya urusan
“poros tengah” itu.
Asal ada peluang, keduanya pun lalu berasyik masyuk. Lama-lama hal
ini tercium oleh Sapri, anak remaja Ny. Zaujah. Dia marah sekali ketika
mendengar kabar ibunya digendak dan dicemplak lelaki tetangga desa.
Sebagai lelaki beriman, dia mencoba menegur ibunya secara baik-baik,
tapi nggak digubris. Paling kesal, para tetangga menuduh Sapri tak bisa
menjaga citra keluarga. “Alah, cemen kamu….,” ledek teman-temannya
sedesa di Karanganyar Kecamatan Ketapang.
Yang begini ini Sapri tak bisa tahan. Masa anak muda kok dilecehkan.
Segera saja dia ambil clurit dan mencari Matsanip di rumahnya. Berulang
kali gagal ketemu, sehingga terpaksa disanggong. Nah, ketika lelaki itu
terlihat di rumah sendirian, langsung saja ditemu kuwuk (disergap
mendadak). Meski Matsanip sudah ampun-ampun minta maaf, tetap saja
dibabat clurit berulangkali hingga tewas. Sementara janazah lelaki
petualang asmara ini dimakamkan, Sapri kini ditahan di Polsek Sokabanah.
Umur berapa kamu nanti bebas dari penjara Pri? (BJ/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
======================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.