
Tercatat dalam hadits Nabi: di kemaluanmu ada sedekah. Tentu saja
sedekah ini bukan sembarang sedekah. Sebab “sedekah” tersebut tak bisa
dibagi-bagi kepada umum dan disiarkan di teve, melainkan hanya untuk
pasangan resmi sendiri. Baik itu yang hanya punya satu, dua, tiga,
maupun yang empat. Lebih dari empat, itu bukan lagi sedekah, tapi sudah
masuk kategori serakah!
Istri Rabiki, warga Kelurahan Pucangsewu Kecamatan Kota Pacitan,
termasuk wanita yang kurang mujur dalam urusan “sedekah”. Maklumlah,
suami Titik memang tukang kayu yang sering dapat panggilan luar kota.
Jika sudah dapat panggilan, dia bisa berminggu-minggu di tempat lain.
Dengan mesin merk Bosch, Rabiki tenggelam dalam kesibukan ngebor kayu.
Usai ngebor gantian dia menyerut kayu itu sehingga menjadi rapi dan
apik. Setelah pekerjaan selesai dalam 2 minggu, barulah Rabiki kembali
ke rumah dan “bersedekah” pada istri tercinta.
Kata pakar seksologi dr. Naek L. Tobing yang diamini dr Dian Nugroho
beserta dr. Pangkahila, kebutuhan “sedekah” setiap pasangan tidak selalu
sama. Ada yang bisa seminggu sekali, seminggu 3 kali, atau yang dua
minggu sekali. Pendek kata, semakin lama usia perkawinan ada
kecenderungan semakin berkurang frekuensinya. Karena itulah, hanya
pasangan pengantin baru saja yang bisa bersedekah harian bahkan
borongan!
Agaknya, Ny. Titik berbeda dengan standar umum. Meski usia
perkawinannya sudah 20 tahun lebih, dia masih rutin mendambakan
“sedekah” dari suami dengan frekuensi yang cukup sering. Celakanya,
sejak pekerjaan tukang suaminya sebagai tukang kayu semakin laris, dia
jadi kurang disedekahi. Rabiki ngebor ke mana-mana di berbagai kota,
tapi istri di rumah jarang “dibor”. Makin celaka lagi, dan ini sering
terjadi, karena capek Rabiki jadi semakin pelit bersedekah pada istri
sendiri.
Hari-hari sering kesepian, membuat Titik jadi nekad. Ketika dia dapat
kenalan baru sesama pegawai Pemkab Pacitan, langsung saja dimanfaatkan.
Kebetulan yang mulai sononya. Dari SMS-an, lalu janjian makan bareng,
akhirnya Prayitno, berani colek sana colek sini, lalu diajaknya mampir
ke rumah. Di kala situasinya sangat mantap terkendali, oknum PNS itu
diajaknya ke kamar. Titik yang sudah “kehausan” akhirnya bertekuk lutut
dan berbuka paha untuk Mas Prayit.
Semakin sering Prayit main ke rumah Titik, kecurigaan warga pun
timbul. Tapi karena belum ada bukti, mereka hanya mengawasi saja. Dan
ketika Titik semakin ajeg ketamuan Prayit di luar jam yang patut, Pak RT
pun menegur, tapi tak digubris. Entah kenapa, Pak RT tak juga
melaporkan kelakuan Titik ini pada suaminya, manakala Rabiki pulang dari
luar kota. “Kalau ada bukti testimoni dan sadapan telepon, baru kami
agak bentuk Tim Delapan,” kata Pak RT sok berlagak macam pengamat
politik.
Aksi selingkuh Titik – Prayit akhirnya berakhir juga. Saat Titik
diminta jaga rumah karena ibu mertua mau kondangan, eh kesempatan ini
dimanaaftak untuk mengundang Prayitno. Dan itulah yang terjadi,
sementara Rabiki di luar kota ngebor kayu, di rumah istrinya “dibor”
oknum PNS Pemkab. Tapi sial kali ini, ketika aksi mesum itu belum juga
tuntas tasss, sudah digerebek warga dan Titik – Prayit disidang di rumah
Pak RT dan diteruskan ke Satpol PP. Kata pihak Pemda, sebagai PNS
keduanya akan dikenakan pembinaan.
Yang jelas Mas, bina ranjang apa bina vokalia? (JP/Gunarso TS)
Source : POSKOTAnews.com
======================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
TOKO SEHAT ONLINE
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun? Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik , Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada.